Sering Digendong Si Kecil Bau Tangan?

Image by Freepik

Si Kecil memiliki struktur tubuh yang masih rentan mengalami cedera. Oleh karena itu, Moms benar-benar perlu memerhatikan cara menggendong Si Kecil yang tepat agar Si Kecil terhindar dari cedera seperti hip dysplasia. Apalagi Si Kecil memang akan sering di gendong, namun karena keseringan di gendong Si Kecil katanya bisa menjadi bau tangan.

Baca Juga : Liburan Di Rumah Aja? Yuk Cari Kegiatan Bareng Si Kecil

Tapi jika dilakukan dengan tepat, menggendong Si Kecil memiliki banyak manfaat seperti menenangkan Si Kecil saat rewel, membantu menurunkan risiko Moms mengalami depresi pascamelahirkan, dan juga menambahkan kedekatan ikatan antara Si Kecil dengan orangtuanya.

Agar tidak keliru tentang bau tangan, simak ulasan berikut tentang cara menggendong Si Kecil yang benar.

Menggendong adalah respons pertama yang dilakukan Moms saat Si Kecil rewel atau menangis. Ini merupakan naluri alamiah yang memberikan manfaat bagi kesehatan fisik sekaligus emosional Moms dan Si Kecil. Sentuhan dengan Moms memberikan sensasi yang sama ketika Si Kecil berada dalam rahim. Saat menggendong Si Kecil, ia dapat merasakan kehangatan, sentuhan, gerakan yang lembut, detak jantung, serta suara Moms dan Dads yang membuatnya tenang.

Namun, tidak semua bayi akan menunjukkan reaksi yang sama begitu Moms menggendongnya. Beberapa bayi bahkan tetap menangis walaupun sering digendong dalam waktu lama. Inilah salah satu penyebab munculnya anggapan Si Kecil ‘bau tangan’. Kebiasaan Moms menggendong Si Kecil saat rewel atau menangis ditengarai memunculkan karakter manja yang bertahan hingga Si Kecil bertumbuh besar.

Jadi apakah Si Kecil menjadi bau tangan dan manja?

Tenang Moms ternyata anggapan tersebut tidaklah benar. Sifat manja yang dimiliki Si Kecil bukan berasal dari kebiasaan Moms menggendong, melainkan pola asuh yang keliru. Pola asuh ini terbentuk karena orangtua selalu mengikuti keinginan Si Kecil saat rewel. Jika Moms menuruti sikap rewel Si Kecil, ia akan menjadikan sikap ini sebagai ‘senjata’ untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Seiring bertambahnya usia, ia mulai menunjukkan amarah ketika Moms tidak menuruti permintaannya.

Jika Si Kecil masi menangis saat di gendong bukan berarti Si Kecil ‘bau tangan’. Hal ini menandakan bahwa mungkin Moms menggendongnya pada saat yang salah. Si Kecil berumur di bawah 9 bulan biasanya menangis karena merasa lapar, lelah, kesepian, tidak nyaman, atau merasakan sakit pada tubuhnya. Nah, biasanya, Moms akan langsung menggendong Si Kecil tanpa mencari tahu penyebab ia menangis. Akhirnya, Moms tak tahu mengapa Si Kecil menangis meski sudah dalam gendongan Anda.

Jadi, lain kali jika Si Kecil menangis, cobalah membiarkannya beberapa saat dan pahami apa penyebabnya. Moms juga dapat menggunakan cara lain untuk menenangkan Si Kecil tanpa takut anggapan ‘bau tangan’ melekat kepada Si Kecil, misalnya:

  • Membaringkannya dalam tempat tidur goyang
  • Membelai kepala, punggung, atau dadanya dengan lembut
  • Membedongnya dengan selimut
  • Membawanya ke luar rumah agar mendapatkan udara segar
  • Memainkan musik yang lembut
  • Berbicara atau bernyanyi dengan suara yang lembut
  • Memandikannya dengan air hangat
  • Mendekatkan Si Kecil dengan sumber getaran atau suara berirama, seperti bagian tertentu kipas angin
  • Membantunya sendawa untuk mengeluarkan gas dari perut

Berkebalikan dengan mitos yang beredar, menggendong Si Kecil tidak akan membuatnya ‘bau tangan’. Moms justru memberikan kehangatan dan rasa nyaman yang membuat Si Kecil merasa tenang. Jika Si Kecil terus-menerus rewel, berarti Moms perlu memahami apa yang menjadi penyebabnya. Dengan memahami tangisan Si Kecil, Moms akan memahami kebutuhannya.

Baca Juga : Moms Diet Setelah Melahirkan? Yuk Intip Tips Diet Tanpa Mengurangi ASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *